Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja

Penemuan terbaru dibidang teknologi informasi serta pemanfaatan dalam beberapa sektor kehidupan menunjang kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian perkembangan itu di barengi dengan dampak negatif dalam berbagai hal. Sosial media adalah salah satu produk teknologi yang berpengaruh cukup besar dalam kehidupan saat ini terutama pada perilaku remaja. Pada satu sisi kehadiran internet adalah kebutuhan yang tidak bisa terbantahkan, akan tetapi derasnya arus informasi, lemahnya peraturan serta sempitnya wawasan pengguna mengakibatkan buruknya perilaku baik saat menggunakan maupun pasca menggunakan media sosial. Kebiasaan serba instan yang disajikan oleh teknologi mendorong pengguna untuk berfikir cepat tanpa mengkaji akibat dari perilaku tersebut.


Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja
Sosial Media


Perilaku manusia berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan lingkungan yang menjadi tempat tinggalnya. Pada umur yang sama dengan lingkungan yang berbeda tentunya perilakunya akan berbeda pula. Akan tetapi dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini, perkembangan perilaku anak terutama usia remaja cenderung sama dan merata. Hal ini dimungkinkn karena hampir tidak ada lagi sekat ruang dan waktu dalam berkomunikasi. Penyebaran informasi yang sangat cepat bahkan secara realtime dapat disaksikan pada belahan bumi yang lain dalam waktu yang sama. 

Pertukaran budaya, gerusan budaya sampai pertentangan budaya pun tidak dapat dielakkan lagi. Pada usia remaja awal (usia 13 – 15 tahun) yang umumnya dalam tahap sedang ingin mencari tahu, penasaran dengan hal – hal baru dan cenderung ingin mencoba sesuatu yang baru, hal ini tentunya menjadi masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Berkembangnya perangkat digital yang menyasar ke semua umur mengakibatkan remaja awal matang sebelum saatnya. Perilaku menyimpang dengan pelaku usia sekolah semakin meningkat.

Perkembangan internet dan perangkat pintar memberikan kemudahan dalam berbagai hal baik dibidang perdagangan, pariwisata, perbankan bahkan pelayanan masyarakat. Berbagai produk perangkat pintar diikuti juga dengan bermunculannya aplikasi penyedia layanan sosial dan obrolan. Media sosial merupakan salah satu produk yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi secara langsung melalui perkataan, gambar, video juga berbagi sumber – sumber informasi secara terbuka. Salah satu yang menjadi kendali adalah pengguna itu sendiri. 

Seperti pisau bermata dua media sosial selain memberi manfaat juga memberikan dampak buruk yang sama besar terhadap tumbuh kembang remaja. Pengaruh budaya asing yang tanpa filter mengakibatkan gerusan bagi budaya lokal yang mengangkat adat kesantunan dalam berkomunikasi. Tidak aneh lagi ketika kita melihat remaja berkomunikasi dengan siapapun cenderung menggunakan bahasa dan tingkat kesantunan yang rendah. Perilaku yang dilakukan pun sudah cenderung meniru tokoh yang mereka sukai, cara berpakaian, berbicara bahkan kebiasaan keseharian yang selalu ingin menunjukkan pada publik tentang keberadaan mereka. Mereka biasa mengungkapkan perasaan melalui media sosial, mereka juga mengunggah gambar dengan kata singkat sebagai penujuk aktivitas terkini mereka. Saling mengomentari aktivitas teman dijejaring sosial dengan bahasa yang bebas. Membuat kelompok jejaring dengan teman yang berhobi sama, latar belakang yang sama, atau alasan lainnya. 

Media sosial sudah menjadi virus bagi anak usia remaja. Mereka semakin jauh dari kebiasaan belajar dan lebih mengedepankan sesuatu yang sederhana dan cepat tersaji. Tanpa mengindahkan sumber informasinya itu benar atau tidak. Tidak sedikit anak usia remaja menjadi korban kejahatan karena menggunakan media sosial. Hampir setiap detik mereka dibanjiri berita – berita yang tidak tentu kebenarannya. Pada perkembangannya, media sosial digunakan oleh pihak tertentu untuk menggiring opini pengguna jejaring sosial ini agar mengikuti kehendak seseorang atau untuk membenci seseorang entah figurnya, kelompoknya, opininya bahkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan).

Subscribe to receive free email updates: